Kamis, 23 Mei 2013

Biji

Biji (Semen)
Setelah terjadi penyerbukan yang diikuti dengan pembuahan, bakal buah tumbuh menjadi buah, dan bakal biji tumbuh menjadi biji. Bagi tumbuhan biji (Spermatophyta), biji ini merupakan alat perkembangbiakan yang utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Dengan dihasilkannya biji, tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya, dan dapat pula terpencar ke lain tempat.
Semula biji itu duduk pada suatu tangkai yang keluar deari papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu disebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat pelekatan tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusar umumnya Nampak jelas pada biji.
Pada biji ada kalanya tali pusar ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, ada yang hanya menyelubungi sebagian biji saja.
Salut biji ada yang:
-          berdaging atau berair, dan seringkali dapat dimakan, misalnya pada biji durian (Durio zibethinus Murr.), biji rambutan (Nephelium lappaceum L.), dll.
-          menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji pala (Myristica fragrans Houtt.). Salut biji pala dinamakan macis, yang seperti bijinya sendiri digunakan pula sebagai bumbu masak dan berbagai macam keperluan lainnya. a.l. sebagai bahan obat.
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berbeda dengan bakal biji, tetapi dipergunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya: intergumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).
Kulit Biji (Spermodermis)
   Seperti telah dikemukakan, kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumentum). Oleh sebab itu biasanya kulit biji dari tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan, yaitu:
a.       lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam. Lapisan luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda: merah, biru, perang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, ada pula yang mempunyai permukaan yang berkeriput.
b.      lapisan kulit dalam (tegmen), biasanya tipis seperti selaput, dinamakan juga kulit ari.
Walaupun telah dikemukakan tadi, bahwa kulit biji itu berasal dari integumentum, maka belum berarti, bahwa kulit luar biji berasal dari integumentum luar dan kulit dalam berasal dari integumentum yang dalam, karena pada pembentukan kulit biji dapat pula ikut serta bagian bakal biji yang lebih dalam daripada integumentumnya, yaitu a.l. bagian jaringan nuselus yang terluar.
Di atas telah dikemukakan, bahwa biji yang mempunyai kulit yang terdiri atau dua lapisan itu umumnya adalah biji tumbuihan biji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae), biji malahan mempunyai tiga lapisan seperti dapat kita saksikan sendiri biji belinjo (Gnetum gnemon L.), padahal bakal biji tumbuhan biji telanjang umumnya hanya mempunyai satu integumentum saja.
Ketiga lapisan kulit biji seperti dapat dilihat pada belinjo itu masing-masing dinamakan:
a.       kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging, pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah,
b.      kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat dan keras, berkayu, menyerupai kulit dalam (endocarpium) pada buah batu,
c.       kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput, seringkali melekat erat pada inti biji.
Jika diadakan pemeriksaan yang teliti terhadap keadaan kulit luar biji berbagai jenis tumbuhan, maka pada kulit luar biji itu masih dapat ditemukan bagian-bagian lain, misalnya:
1.      sayap (ala), berbagai jenis tumbuhan mempunyai alat tambahan yang berupa sayap pada kulit luar biji, dan dengan demikian biji tumbuhan tersebut mudah dipencarkan oleh angin. Biji yang bersayap kita dapati pada spatodea (Spathodea campanulata P.B.), kelor (Moringa oleifera Lamk.).
2.       bulu (coma), yaitu penonjolan sel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut yang halus. Bulu-bulu ini mempunyai fungsi seperti sayap, yaitu memudahkan beterbangannya biji oleh tiupan angin. Biji yang berambut kita dapati pada kapas (Gossypium), biduri (Calotropis gigantean Dryand.).
3.      salut biji (arillus), yang biasanya berasal dari pertumbuhan tali pusar, misalnya pada biji durian (Durio zibethinus Murr.), dll.
4.      salut biji semu (arillodium), seperti salut biji, tetapi tidak berasal dari tali pusar, melainkan tumbuh dari bagian sekitar liang bakal biji (micropyle). Macis pada biji pala sebenarnya adalah suatu salut biji semu.
5.      pusar biji (hilus), yaitu bagian luar biji yang merupakan bekas pelekatan denga tali pusar, biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagian lain kulit biji. Pusar biji jelas kelihatan pada biji tumbuhan berbuah polong, misalnya: kacang panjang (Vigna sinensis Endl.), kacang merah (Phaseolus vulgaris L.), dll.
6.      liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang ini seringkali tumbuh menjadi badan berwarna keputih-putihan, lunak, yang disebut karunkula (caruncula), seperti terlihat jelas pada biji jarak (Ricinus communis L.). Jika badan yang berasal dari tepi liang ini sampai merupakan salut biji, maka disebut salut biji semu (arillodium).
7.      berkas-berkas pembuluh pengakutan (chalaza), yaitu tempat pertemuan integument dengan nuselus, masih kelihatan pada biji anggur (Vitis vinifera L.)
8.      tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya hanya kelihatan pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengangguk (anatropus), dan pada biji biasanya tak begitu jelas lagi, masih kelihatan misalnya pada biji jarak (Rhicinus communis L.).
Tali Pusar (Funiculus)
   Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan tembuni, jadi merupakan tangkainya biji. Jika biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada biji hanya tampak berkasnya yang dikenal sebagai pusar biji (lihat perihal kulit biji).
Inti Biji (Nucleus Seminis)
Yang dinamakan inti biji ialah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya, oleh sebab itu inti biji juga dapat dinamakan isi biji.
Inti biji terdiri atas:
a.       lembaga (embryo), yang merupakan calon individu baru,
b.      putih lembaga (albumen), jaringan berisi caringan makanan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah), sebelum dapat mencari makanan sendiri.
Lembaga (Embryo)
Lembaga adalah calon tumbuhan baru, yang nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan baru, setelah biji memperoleh syarat-syarat yang diperlukan. Lembaga di dalam biji telah memperlihatkan ketiga bagian utama tubuh tumbuhan, yaitu:
a.       akar lembaga atau calon akar I(radicula), yang biasanya kemudian akan tumbuh terus menjadi akar tunggang (untuk tumbuhan tergolong dalam Dicotyledoneae. Akar lembaga ini ujungnya menghadap kea rah liang biji, akar itu akan tumbuh menembus kulit biji dan keluar melalui liang tadi. Pada rumput (Graminae), akar lembaga dalam biji diselubungi oleh suatu sarung yang dinamakan sarung akar lembaga (coleorhiza). Pada perkecambahan biji rumput sarung calon akar itu juga akan tertembus dan sisanya akan tinggal sebagai badan yang melingkar pada pangkal akar.
b.      daun lembaga (cotyledon), yang merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Daun lembaga dapat mempunyai fungsi yang berbeda-beda, a.l.
-          sebagai tempat penimbun makanan, yang kelihatan tebal dan jumlahnya dua pada sisi-sisinya.
-          sebagai alat untuk melakukan asimilasi, bertugas seperti daun-daun biasa.
-          sebagai alat penghisap makanan untuk lembaga dari putih lembaga.
c.       batang lembaga (cauliculus), yang dapat dibedakan menjadi dua        bagian yaitu:
-           ruas batang di atas daun lembaga (internodium epicotylum).
-           ruas batang di bawah daun lembaga (internodium hypocotylum).
Jumlah daun lembaga pada biji merupakan salah satu ciri penting dalam penggolongan  tumbuhan berbiji (spermatophyta).Yaitu :
  1. Tumbuhan berbiji tunggal (monocotyledon), yaitu tumbuhan yang bijinya mempunyai satu daun lembaga.
  2. Tumbuhan berbiji belah (dicotyledon), yaitu tumbuhan yang mempunyai dua daun lembaga.
  3. Tumbuhan berbiji telanjang (gymnospermae), yaitu tumbuhan yang bijinya mempunyai lebih dari dua daun lembaga, bahkan sampai 15 daun lembaga.
Pada sebagian tumbuhan bagian-bagian di atas ada yang belum kelihatan dan akan tampak kemudian setelah perkecambahan, misalnya pada anggrek (orcidaceae).
E.

Pituh Lembaga
Adalah bagian dari biji yang terdiri dari suatu jaringan yang menjadi tempat cadangan makanan bagi lembaga. Putih lembaga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
  1. Putih lembaga dalam (endospermium), yaitu jaringan penimbun makanan terdiri dari inti lembaga sekunder. Biasanya hanya ditemukan pada tumbuhan Angiospermae.
  2. Putih lembaga luar (perispermium), yaitu jaringan yang berasal dari bagian luar kandung lenbaga, baik nuselus atau selaput bakal biji.
F.   
Perkecambahan
Yaitu tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji, dan masih hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji.
             Perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
  1. Perkecambahan di atas tanah (epigaeis), jika pada perkecambahan daun lembaga terangkat ke atas, muncul di atas tanah, misal pada kacang hijau (Phaseolus radiatus)
  2. Perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis), yaitu bila daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji, dan tetap di dalam tanah, misal pada kacang kapri (Pisum sativum)
Telah dikemukakan sebelumnya, bahwa biji hanya akan berkecambah, jika syarat-syarat untuk hidup telah terpenuhi, seperti: udara, air, cahaya, dan panas. Jika syarat-syarat tersebut tidak terpenuhi, maka biji akan dalam keadaan tidur (latent). Dalam keadaan ini biji tetap hidup tanpa kehilangan daya untuk tumbuh. Pada umumnya daya tumbuh biji akan berkurang seiring waktu, tapi ada pula biji yang memerlukan waktu istirahatbaru kemudian akan berkecambah. Sebelum dicukupi waktu yang diperlukan, walaupun ada air, cahaya, udara, dan panas. Dalam dunia botani, hal ini dinamakan dormansi (dormancy).

Buah

BUAH ( FRUCTUS)
Pada pembentukan buah, ada kalanya bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah, sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan  bagian –bagian bunga selain bakal segera menjadi layu dan gugur. Dari putik sendiri dengan tegas disebut hanya bakal buahnya. Karena biasanya tangkai dan kepala putiknya gugur pula seperti halnya dengan bagian- bagian yang lain.
Bagian- bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jad itidak  merupakan suatu bagian buah yang penting, misalnya :
a.       Daun-daun pelindung. Pada jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur, dan kita kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol jangung (klobot),
b.      Daun-daun kelopak. Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah.
c.       Tanhgkai kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya pada jagung, yang kita kenal sebagai rambut jangung, juga pada semua macam jambu masih dapat kita lihat tangkai kepala putik dibagian ujung buah.
d.      Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis, yang sekaligus dapat pula menunjukkan jumlah daun buah dan jumlah ruangan dalam buah manggis tadi.
            Buah semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang (fructus nudus).Buah ini juga dinamakan buah sejati atau buah sungguh.
Dalam pembicaraan sehari-hari buahnya yang benar sering kali tidak dikenal lagi.Apa yang dinamakan buahnya justru bagian bunga yang telah berubah yang telah berubah sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian buah yang penting. Buah yangb dinamakan buah palsu atau buah semu ( fructus spurius).Pada buah yang sesungguhnya sering kali tidak kelihatan (tertutup), karena itu sering kali buah semu dinamakan pula buah tertutup ( fructus clausus). Perkecualian tetap ada, misalnya buah jambu mete, nuah yang sebenarnya (yang menghasilkan metenya) tetap kelihatan.
Ada beberapa bagian bunga yang sering kali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya :
a.       Tangkai bunga.  Pada jambu monyet atau jambu mete ( Anacardium occidentale L),  tangkai bunga menjadi besar, tebal, berdanging dan merupakan bagian buah yang dapat dimakan pula, sedang buah yang sesungguhnya lebih kecil, berkulit keras terdapat pula ujung bagian yang membesar ini.
b.      Dasar bunga bersama pada suatu bunga majemuk, misalnya pada ujung lo ( ficus glomerata Roxb) dan sebangsanya. Dasar bunga yang berbentuk periuk itu juga membesar dan membulat tebal  berdanging, menyelubungi sejumlah besar dan membulat, sesungguhnya, yang berbentuk seperti periuk tadi. Juga bagian ini seringkali dapat dimakan.
c.       Dasar bunga pada bunga tunggal, misalnya pada arbe ( fragraria vesca L ) yang kemudian menjadi berdanging tebal dan merupakan bagian yang dapat dimakan pula, sedang buah yang sesungguhnya kecil , hamper tak kelihatan.
d.      Kelopak bunga. Pada ciplukan( Physalis minima L), pada pembentukan buah, kelopak tumbuh terus menjadi badan yang menyelubungi buah yang sebenarnya. Jadi buah yang sebenarnya tadi tidak tampak sama sekali dari luar.
e.       Tenda bunga dan ibu tangkai pada bunga majemuk. Pada pohon nangka (Artocarpus integra Merr) misalnya pada ibu tangkai bunga dan semua tenda bunga pada bunga majemuk ini akhirnya tumbuh sedemikian rupa, sehingga seluruh perbungaan seakan-akan hanya menjadi satu buah saja.
    Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan pada pembuahan pada bunga. Walaupun demikian pula buah terbentuk  tanpa ada penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu dinamakan :Partenokrapi (parthenocarpy). Buah yang terjadi dengan cara ini biasanya tidak mengandung biji, atau jika ada bijinya, biji itu tidak mengandung lembaga, jadi bijinya tidak dapat dijadikan alat perkembangbiakan. Pembentukan buah dengan cara ini lazim kita dapati pada pohon pisang (Musa paradisiaca L).
Ø  Ikhtisar Tentang Buah
Dengan uraian diatas, buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, antara lain :
a.      Buah semudan  buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah  beserta bagian-bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini( lebih besar,lebih menarik perhatian,dan seringkali merupakan bagianbuah yang bermanfaat,dapat dimakan), sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
b.      Buah sungguh dan buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunya lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.
v  Penggolongan Buah Semu
Buah semu dapat dibedakan dalam, yaitu :
a.      Buahmu  semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini membentuk buah, misalnya :
·         Tangkai bunga,  pada jambu monyet ( Anacardium occidentale L)
·         Kelopak bunga,  pada buah ciplukan ( Physalis minima L)
b.      Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih daripada satu  bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada  bunga tadi yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang menyolok ( sering kali berguna), misalnya buah arbe ( fragraria vesca L).
c.       Buah semu majemuk,ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetepi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka ( Artocarpus integra Merr), dan keluwih (Artocarpus communis Forst), yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdanging, beserta daun-daun tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit buah semu ini. Juga buah Io ( Ficusglomerata Roxb) dan buah beringin ( Ficus benjamena L. )  adalah buah semu majemuk yang terjadi dari dasar bunga bersama yang berbentuk seperti perluk atau bulat dengan buah-buah yang sesungguhnya disebelah dalamnya.
v  Pengolongan Buah Sungguh ( Buah sejati )
     Sama halnya dengan buah semu, buah sejati pertama-tama dapat dibedakan lebih dahulu dalam 3 golongan, yaitu :
1.      Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih,dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan, misalnya :
·         Buah Mangga ( Mangifera indica L), mempunyai satu ruang dengan satu biji.
·         Buah papaya ( Carica papaya  L ), yang terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji.
·         Buah durian  (Durio ziberthinus  Murr), yang terjadi dari beberapa daun buah, mempunyai beberapa ruang, dan dalam tiap ruang terdapat beberapa biji.
Gambar buah pepaya                            Gambar buah mangga                                                                  
                                                                                   
2.      Buah sejati ganda, yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah menjadi satu buah, misalnya pada cempaka ( Michelia champaca Bail ).
3.      Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang u atmasing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi  menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruh tampak seperti satu buah saja, misalnya : pada pandan ( Pandanus tectorius Soil)
                      
v  Buah Sejati Tunggal
Buah sejati tunggal dapat dibedakan menjadi  dua golongan, antara lain :
a.      Buah sejati tunggal yang kering( Siccus ), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti yang kering, misalnya buah kacang tanah ( Arachis hypogaea L ), dan padi  ( Oryza sativa L ), dll.
Gambar kacang tanah
b.      Buah sejati tunggalyang berdanging ( Carnosus ), ialah jika dinding buahnya menjadi tebal berdanging. Dinding buah  ( Pericarpium ) seringkali dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga lapisan, yaitu :
·         Kulit luar ( Exacarpiumatau  epicarpium ), merupakan lapisan tipis seringkali kuat atau kaku seperti kulit, dengan permukan yang licin.
·         Kulit tengah ( Mesocarpium ) biasanya tebal berdanging atau berserabut, dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan inilah yang dinamakan daging buah ( sarcocarpium ), misalnya pada manga ( Mangifera indica L )
·         Kulit dalam ( Endocarpium ), yang berbatasan dengan ruang yang mengandung  bijinya, seringkali cukup tebal dan keras, misalnya pada kenari ( Canarium commune  L ), kelapa ( Cocos nucifera L ).
v   Ikhtisar Buah Sejati Tunggal yang Kering
Buah  sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam :
A.    Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau masak tidak pecah ( Indehiscens). Contah-contoh dari golongan ini ialah :
a.       Buah padi ( Caryopsis), yang dinamakan buah padi adalah buah berdinding tipis, mengandung satu biji, dan kulit buah berlekatan pula dengan bijinya. Pada buah yang demikian ini orang seringkali tidak  membedakan buah dengan bijinya. Misalnya, pada buah padi ( Oryza sativa L), jangung ( Zea mays L)
b.      Buah kurung (Achenium ), yaitu buah berbiji satu, tidak pecah, dinding buahnya tipis, berdampingan dengan kulit biji, tetapi tidak berlekatan, misalnya pada buah bunga matahari (Helianthus annus L),dan bunga pagi sore ( Mirabilis jalapa L )
c.       Buah keras( Nux ), seperti buah kurung, yang sering kali hanya dibedakan dari buah kurung karena buah ini mempunyai kulit buah yang kaku atau atas keras berkayu. Ada pula yang membedakan dengan buah kurung menurut sifat bakal buah asalnya, kalau semula bersal dari bakal buah beruang satu disebut buah kurung, jika semula berasal dari bakal buah yang beruang banyak tetapi kemudian semua ruang lebur menjadi satu disebut buah keras, Misalnya pada buah sarangan (Castanea argentea BL ).
d.      Buah keras bersayap( Samara), seperti buah keras, tetapi pada kulit buah terdapat suatu alat tambahan berupa sayap, yang menyebabkan buah dapat beterbangan jika tertiup angina, seperti misalnya pada warga suku Dipterocarpaceae.
B.     Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak biji, dan jika masak  dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (Mericarpia), atau pecah sedemikian rupa sehingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya)
a.       Buah berbelah (Schiwarpium),buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu biji. Berbelah ini dapat pula dibedakan beberapa bagian, yaitu :
1.      Buah berbelah dua ( diachenium ), jika masak menjadi dua bagian, masing-masing bersifat sebagai suatu buah ruang yang hanya mengandung satu biji, misalnya pada ( Centella asiatica Urb)
2.      Buah berbelah tiga (tetrachenium ), seperti diatas,jika pecah menjadi tiga bagian buah Trapaeolum majus L
3.      Buah berbelah empat( tetrachenium ), jika masak pecah menjadi empat bagian buah, misalnya pada selasih ( Ocimum basilicum  L)
4.      Buah berbelah banyak (polyachenium), jika masak pecah menjadi banyak bagian buah , yang masung-masing bersifat seperti kurung.
b.      Buah kendaga ( rhegma ). Buah ini mempunyai sifat seperti buah belah, tetapi tiap bagian buah pecah lagi sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya. Tiap bagian buah terbentuk dari sehelaian daun buah, buah ini tersusun atas sejumlah daun buah yang sesuai jumlah ruangan (kendaga)  yang terdapat pada buah.
v  Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi dalam, antara lain :
1.      Buah berkendaga dua(dicoccus)
2.      Buah berkendaga tiga ( tricoccus),misalnya pada buah jarak ( Ricinus communis L), dan buah para (Hevea brasiliensis Muell)
3.      Buah berkendaga lima ( pentacoccus), misalnya pada buah Geranium
4.      Buah berkendaga banyak ( polycoccus).
c.       Buah kotak, yaitu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah.jika masak lalu pecah, tetapi kulit buah pecah itu samapi lama melakat pada tangkai buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam, yaitu :
1.      Buah bumbung ( folliculus), misalnya pada buah berduri ( Calotropis gigantean Dryand), dan buah sari cina ( Catharanthus roseus  G. Don).
2.      Buah polong ( legumen).
3.      Buah lopak dan polong semu ( siliqua)
4.      Buah kontak sejati ( capsula )s
Cara membuka buah bermacam-macam, yaitu :
1.      Dengan katup-katup atau kelap
2.      Dengan ratak-ratak atau celah-celah
3.      Dengan gigi-gigi
4.      Dengan liang
5.      Dengan tutup
Iktisar Buah sejati tunggal yang berdanging
a.       Buah buni
b.      Buah mentimun
c.       Buah jeruk
d.      Buah batu
e.       Buah delima
f.       Buah apel
Gambar buah jeruk                       Gambar buah mentimun

                                                             
Buah sejati ganda
Adalah buah yang terjadi dari satu bungadengan banyak bakal buah.
Menurut sifat masing-masing buah ganda dapat dibedakan dalam, yaitu :
a.       Buah kurung ganda
b.      Buah batu ganda
c.       Buah bumbung ganda
d.      Buah buni ganda
Buah sejati majemuk
Merupakan kumpulan banyak buah yang masing-masing berasal dari satu bunga. Sama halnya dengan buah sejati ganda dapat membedakan
a.       Buah buni majemuk
b.      Buah batu majemuk
c.       Buah kurung majemuk