BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Makhluk
hidup, baik tumbuhan, hewan maupun manusia terdiri atas unit-unit kecil yang
disebut sel. Selama makhluk itu masih hidup banyak sekali proses perubahan yang
terjadi di dalam sel. Aktivitas yang terjadi dalam sel inilah yang menunjang
fungsi organ-organ dalam makhluk itu dan dengan demikian juga merupakan
penunjang terlaksananya fungsi makhluk hidup itu sendiri.
Fenomena
kehidupan yang ditandai oleh adanya pertumbuhan dan reproduksi serta hal-hal
yang berkaitan merupakan ruang lingkup Biologi dan ilmu ilmu yang relevan
misalnya ilmu kedokteran atau kesehatan. Di sisi lain Ilmu kimia adalah suatu
ilmu tentang benda-benda serta proses perubahannya yang ditinjau berdasarkan
susunan dan sifat atom-atom atau molekul yang membentuknya. Jadi Ilmu kimia
menitik beratkan pembahasannya pada hubungan antara struktur kimia benda-benda
dengan fungsi dan reaksi-reaksinya dengan benda lain. Interseksi
sudut pandang ilmu kimia dengan biologi merupakan disiplin ilmu yang meninjau
organisme hidup serta proses yang terjadi di dalamnya secara kimia. Disiplin
ilmu tersebut yaitu Biokimia. Biokimia berasal dari kata bio artinya organisme
hidup, sedangkan kimia adalah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
perilaku dari bahan-bahan kimia. Ilmu Kimia juga menitikberatkan terhadap komposisi
bahan dan sifat-sifat yang berhubungan dengan komposisi. Juga
mengkonsentrasikan perbedaan interaksi senyawa satu dengan senyawa lainnya
dalam reaksi kimia untuk membentuk zat- zat baru (Brady dan Humiston, 1986).
Biokimia
adalah ilmu yang mempelajari proses kimia dalam organisme hidup. Biokimia
mengatur semua organisme hidup dan proses hidup. Dengan mengontrol arus
informasi melalui sinyal biokimia dan aliran energi kimia melalui metabolisme,
proses biokimia menimbulkan fenomena yang tampaknya magis kehidupan. Sebagian
besar berkaitan biokimia dengan struktur dan fungsi komponen seluler seperti
protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan biomolekul lainnya meskipun
semakin proses, bukan molekul individu fokus utama. Selama 40 tahun terakhir
biokimia telah menjadi begitu sukses dalam menjelaskan proses hidup yang
sekarang hampir semua bidang ilmu kehidupan dari botani untuk obat yang
terlibat dalam penelitian biokimia. Hari ini fokus utama biokimia murni adalah
memahami bagaimana molekul biologis menimbulkan proses-proses yang terjadi
dalam sel-sel hidup yang pada gilirannya sangat berhubungan dengan studi dan
pemahaman seluruh organisme.
Dari dua
definisi Biokimia di atas, dapat disimpulkan bahwa ada, dua aspek, yaitu
struktur senyawa dan reaksi antara senyawa di dalam organisme hidup. Dengan mempelajari
struktur senyawa dan reaksi yang terjadi, sifat-sifat umum organisme hidup
dapat dijelaskan secara rinci.
1.2 Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripaikan
kasus-kasus kesehatan yang terkait metabolisme tubuh.2. Untuk menjelaskan upaya pencegahan dan pengobatan penyait melalui
penerapan aspek Biokimia.
3. Untuk mendeskripsikan contoh-contoh produk
penerapan aspek Biokimia dalam kehidupan
1.3 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penulisan di atas maka
rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa
kasus
kesehatan terkait metabolisme tubuh?
2. Bagaimana pencegahan dan pengobatan penyakit
melalui aspek biokimia?
3. Apa contoh produk penerapan biokimia?
1.4 Batasan
Masalah
Di dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai:
1. Kasus kesehatan
terkait metabolisme tubuh
2. Pencegahan dan
pengobatan penyakit melalui aspek biokimia
3. Contoh produk
penerapan biokimia
1.5 Metode
Penulisan
Dalam penulisan makalah ini metode penulisan yang digunakan
adalah metode kepustakaan, yaitu dalam pengumpulan data serta bahan-bahannya,
penulis mendapatkannya melalu berbagai referensi dari internet maupun buku.
BAB II
ISI
2.1 Kasus
Kesehatan Terkait Metabolisme Tubuh
Metabolisme berasal dari kata metabole (Yunani) yang berarti berubah.
Metabolisme
adalah suatu proses kimia dalam
tubuh manusia untuk menjaga keseimbangan antara energi (kalori) dengan
komponen-komponen pembentuknya. Ini merupakan reaksi
kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk
hidup, baik organisme seluler maupun organisme kompleks.
Biasanya,
metabolisme menunjukan jumlah energi yang dibakar setiap menit oleh tubuh. Metabolisme
disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan
katalisator enzim. Dalam
suatu reaksi kimia,
terjadinya perubahan yang menyangkut struktur molekul dari satu atau lebih zat.
Perubahan dari suatu zat dengan sifat khusus menjadi zat lain yang mempunyai
sifat baru yang disertai dengan pelepasan atau penyerapan energi.
Metabolisme terjadi
pada saat menit pertama makanan masuk ke perut dan pencernaan dimulai. Enzim
yang dilepaskan oleh pankreas dan kelenjar tiroid membantu dalam pemecahan
makanan yang dicerna menjadi zat lebih sederhana. Zat-zat
sederhana diserap oleh sel-sel tubuh dan membantu dalam pelepasan energi dan
melaksanakan proses lain dalam tubuh, seperti penyembuhan luka, pengaturan suhu
tubuh, pembentukan sel-sel baru, membuang racun dari tubuh, dan sebagainya.
Metabolisme
terdiri atas 2 proses, yaitu:
1)
Anabolisme
Anabolisme adalah proses penyusunan
energi kimia melalui sintesis senyawa-senyawa organik. Dalam anabolisme terjadi
reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul sederhana menjadi
molekul kompleks.
2)
Katabolisme
Katabolisme
adalah proses penguraian dan pembebasan energi dari senyawa-senyawa organik
melalui proses respirasi ataupun fermentasi. Dalam katabolisme terjadi reaksi
penguraian senyawa kompleks menjadi molekul sederhana. Semua reaksi yang
terjadi dikatalis oleh enzim, baik reaksi yang sederhana maupun reaksi yang
rumit.
Kedua prose
metabolisme diatas diperlukan oleh setiap organisme untuk dapat bertahan hidup.
Proses metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon,
dan dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu proses
reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut
katalis.
Metabolisme
juga berperan mengubah zat beracun menjadi senyawa yang tidak beracun dan dapat
dikeluarkan dari tubuh. Umumnya hasil akhir anabolisme merupakan senyawa pemula
untuk proses katabolisme, begitu pula sebalinya. Sebagian besar proses
metabolisme terjadi didalam sel. Proses metabolisme memungkinkan
organisme untuk tumbuh dan berkembang biak, menjaga struktur mereka, dan
memberi respon pada lingkungan.
Namun ada saatnya
proses metabolisme menjadi terganggu, gangguan metabolisme bisa saja terjadi
karena kelainan genetik atau penyakit mengakibatkan hilangnya enzim tertentu
yang diperlukan untuk merangsang suatu proses metabolisme.
Ada
berbagai jenis gangguan metabolisme, yaitu :
a.
Kelainan Metabolisme Karbohidrat
1). Glikogenosis
Glikogenosis (penyakit penimbunan
glikogen) adalah sekumpulan penyakit keturunan yang ditimbulkan oleh tidak
adanya 1 atau beberapa enzim yang diperlukan untuk mengubah gula menjadi
glikogen atau sebaliknya glikogen menjadi gula (glukosa) yang seterusnya akan
digunakan oleh tubuh sebagai energi.
2). Intoleransi Fruktosa Herediter
Intoleransi
Fruktosa Herediter adalah suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak dapat
menggunakan fruktosa karena tubuh tidak memiliki enzim fosfoffruktaldolase
sebagai akibatnya, fruktose 1-fosfatase (yang merupakan hasil pemecahan dari
fruktosa).
3). Diabetes melitus
Diabetes melitus adalah kelainan metabolis yang
disebabkan oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglisemia
kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein, sebagai
akibat dari: defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya; defisiensi transporter glukosa atau keduanya.
4). Galaktosemia
Galaktosemia
adalah kelainan metabolik genetik langka yang mempengaruhi kemampuan individu
untuk memetabolisme galaktosa. Galaktosemia adalah suatu penyakit autosomal
berupa gangguan metabolisme galaktosa yang disebabkan oleh defisiensi salah
satu dari 3 enzim yang terlibat dalam metabolism galaktosa untuk mengkonversi
ke glukosa. Galaktosa adalah jenis gula sederhana merupakan hasil pemecahan
dari laktosa. Galaktosemia merupakan resesif autosomal yang diturunkan, yang
memngakibatkan kekurangan suatu enzim yang bertanggung jawab untuk degradasi
galaktosa.
5). Fruktosuria
Fruktosuria merupakan suatu keadaan yang tidak
berbahaya, dimana fruktosa dibuang ke dalam air kemih. Fruktosuria disebabkan
oleh kekurangan enzim fruktokinase yang sifatnya diturunkan.
6). Pentosuria
Pentosuria
adalah suatu keadaan yang tidak berbahaya, yang ditandai dengan ditemukannya
gula Xylulosa di dalam air kemih karena tubuh tidak memiliki enzim yang
diperlukan untuk mengolah xylulosa.
7).
Mucopolysaccharidosis
Mucopolysaccharidosis merupakan penyakit
turunan dimana molekul gula kompleks diakumulasi
dalam jumlah yang berbahaya dalam tubuh. Sebagai akibat dari hal ini, anak
mengembangkan penampilan wajah yang khas dan menderita cacat tulang, katarak,
penyakit kuning, sirosis, splenomegali, dan cacat intelektual. Individu yang
menderita gangguan ini dapat memiliki umur normal jika didiagnosis dan diobati
secara dini. Kelalaian selama perawatan bahkan dapat berakibat fatal, karena
itu, perawatan yang tepat adalah suatu keharusan.
8). Intoleransi
Pada Laktosa (Lactose Intolerance)
Intoleransi Pada Laktosa (Lactose Intolerance) merupakan gangguan pencernaan yang terjadi karena kurang atau tidak adanya enzim lactose.baik primer yang biasanya karena keturunan atau sekunder karena adanya kelainan mukosa usus dan sering ditemukan pada anak-anak/bayi dengan gejala diare. Lebih dari setengah orang dewasa menderita Intoleransi terhadap lactose. Orang dewasa keturunan kulit hitam dan keturunan Asia kurang mampu menguraikan laktosa dibandingkan keturunan eropa atau kulit putih lainnya. Mekanisme hilangnya enzim lactose belum diketahui dengan jelas tetapi hal ini berkaitan dengan genetik.
Intoleransi Pada Laktosa (Lactose Intolerance) merupakan gangguan pencernaan yang terjadi karena kurang atau tidak adanya enzim lactose.baik primer yang biasanya karena keturunan atau sekunder karena adanya kelainan mukosa usus dan sering ditemukan pada anak-anak/bayi dengan gejala diare. Lebih dari setengah orang dewasa menderita Intoleransi terhadap lactose. Orang dewasa keturunan kulit hitam dan keturunan Asia kurang mampu menguraikan laktosa dibandingkan keturunan eropa atau kulit putih lainnya. Mekanisme hilangnya enzim lactose belum diketahui dengan jelas tetapi hal ini berkaitan dengan genetik.
9).
Kekurangan
Isomaltase-Sukrosa
Kekurangan enzim ini menyebabkan intoleransi
terhadap sukrosa didalam makanan.
10). Kerusakan
Disakarida Bawaan (Bereditary Defects)
Kekurangan enzim disakaridase menyebabkan intoleransi terhadap disakarida (disaccharide intolerance).
Kekurangan enzim disakaridase menyebabkan intoleransi terhadap disakarida (disaccharide intolerance).
b. Kelainan Metabolisme Lemak
1). Penyakit Gaucher
Penyakit Gaucher adalah penyakit genetis
dimana lipid terakumulasi dalam sel atau organ tertentu. Penyakit ini
disebabkan kekurangan enzim glukoserebrosidase yang berfungsi memecahkan glukoserebrosida.
Ketika terjadi kekurangan atau ketidakaktifan enzim ini, glukoserebrosida akan
terakumulasi dalam sel makrofaga. Pada organ, umumnya substansi lemak ini
terakumulasi dalam limpa, liver, paru-paru, otak dan sumsum tulang. Penyakit
ini dinamai berdasarkan nama penemunya, Philippe Gaucher seorang dokter
Prancis, yang mendeskrepsikan penyakit ini pada tahun 1882.
2). Penyakit Tay-Sachs
Penyakit Tay-Sachs adalah kelainan
genetik yang jarang ditemukan, dimana terjadi pembentukan lemak di dalam sel,
terutama pada otak dan sel saraf (neuron). Sehingga menyebabkan retardasi
mental dan hambatan perkembangan fisik normal disertai kejang, kebutaan, kelumpuhan
dan kematian. Tay-Sachs merupakan kelainan otosom yang bersifat resesif.
Maksudnya, penyakit ini diturunkan secara genetik dari kedua orang tuanya.
3). Penyakit Niemann-Pick
Penyakit Niemann-Pick adalah suatu
penyakit keturunan dimana terjadi kekurangan suatu enzim khusus yang
mengakibatkan penimbunan sfingomielin (hasil metabolisme lemak) atau terdapat
penimbunan kolesterol yang abnormal. Gen yang bertanggungjawab terhadap
penyakit Niemann-Pick bersifat resesif, seseorang harus memiliki 2 gen dari kedua
orang tuanya. Penyakit ini paling banyak terjadi pada keluarga Yahudi.
4). Penyakit Fabry
Penyakit Fabry adalah penyakit keturunan
yang jarang terjadi, yang menyebabkan penimbunan glikolipid (hasil metabolisme
lemak). Penyakit ini disebabkan oleh gen yang rusak dibawa oleh kromosom X
sehingga penyakit ini hanya terjadi pada pria, yang hanya memiliki 1 kromosom
X.
5). Gangguan oksidasi lemak
Beberapa enzim membantu menguraikan lemak
sehingga kemungkinan mereka dirubah menjadi energi. Kelainan menurun atau
kekurangan atau kekurangan salah satu enzim ini membuat tubuh kekurangan energi
dan membiarkan tubuh kekurangan energi dan membiarkan tubuh diuraikan, seperti
acyl-CoA, menumpuk. Enzim tersebut paling sering kekurangan rantai medium acyl-CoA dehydrogenase (MCAD).
Kekurangan MCAD adalah salah satu gangguan turunan metabolisme yang paling
umum, terutama pada orang keturunan eropa utara.
6).
Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan
sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Secara ilmiah,
obesitas terjadi akibat mengonsumsi kalori
lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Ada 3 faktor penyebab obesitas
yaitu faktor genetik, faktor lingkungan dan faktor psikis.
7). Penyakit
Wolman
Penyakit Wolman adalah gangguan yang dihasilkan ketika jenis spesifik
pada kolesterol dan gliserida menumpuk di jaringan, gangguan ini disebabkan
pembesaran limpa dan hati. Penyimpanan kalsium pada kelenjar adrenalin membuat
mereka lebih keras, dan diare lemak (steatorrhea) juga terjadi. Bayi dengan
penyakit Wolman biasanya meninggal dalam usia 6 bulan.
8). Cerebrotendinous
xanthomatosis terjadi ketika cholestanol, produk pada metabolisme
kolesterol, menumpuk pada jaringan. Gangguan ini segera megakibatkan gerakan
yang tidak terkoordinasi, dementia, katarak, dan perkembangan lemak (xanthomas)
pada tendon. Gejala-gejala kelumpuhan sering muncul setelah usia 30 tahun.
9). Sitosterolemia
Penumpukkan
lemak
dari buah-buahan dan sayuran di darah dan jaringan. Pembentukan lemak
menyebabkan atherosclerosis, sel darah merah yang tidak normal, dan penyimpanan
lemak pada tendon (xanthomas). Pengobatan terdiri dari pengurangan asupan
makanan yang kaya akan lemak tumbuhan, seperti minyak sayur, dan menggunakan
resin cholestyramine.
10). Refsun
Pada Refsun, asam phytanic, yang
menghasilkan metabolisme lemak, menumpuk di jaringan. Pembentukan asam phytanic
menyebabkan kerusakan syaraf dan retina, gerakan kejang, dan perubahan pada
tulang dan kulit. Pengobatan meliputi menghindari makan buah-buahan hijau dan
sayuran yang mengandung klorofil. Plasmapheresis, dimana asam phytanic diangkat
dari darah, kemungkinan sangat membantu.
11). Hiperlipemia
Terjadi akibat
jumlah lipid darah total dan kholesterol meningkat, hiperlipema terdapat pada :
Diabetes melitus tidak diobati, Hipotiroidisme, Nefrosis lupoid, Penyakit hati,
Sirhrosis biliaris, Xantomatosa, Hiperlipidemi, Hiperkholesterolemi. Penimbunan
lemak terjadi di dinding pembuluh darah yang mengakibatkan terjadinya
arteriosclerosis.
12). Defisiensi lemak
Defisiensi
lemak pada umunya terjadi pada pasien-paasien : Kelaparan (starvation),
Gangguan penyerapan (malabsorption) : penyakit celiac, sprue, penyakit Whipple.
Tubuh terpaksa mengambil kalori dari simpanannya karena intake kurang, Yang
mula-mula dimobilisasi : karbohidrat dan lemak, dan hanya pada keadaan gizi
buruk akhirnya protein diambil dari jaringan. Pada penyakit Whipple selain
difisiensi lemak, juga difisensi protein, karbohidrat dan vitamin.
c.
Kelainan Metabolisme Asam Amino
1). Fenilketonuria
Fenilketonuria
adalah suatu kelainan di dalam tubuh, dimana tubuh tidak dapat memproduksi
enzim yang berfungsi menguraikan asam amino esensial fenilalanin menjadi asam
amino non esensial tirosin. Di dalam tubuh tirosin akan disintesa menjadi 2
penghantar saraf yang penting yang berperan pada berkembangnya penyakit
parkinson dan juga hilangnya keinginan melakukan hubungna seksual pada usia
lanjut. Karena memberi efek yang berbahaya, penderita fenilketonuria sebaiknya
mengurangi konsumsi makanan yang mengandung fenilalanin.
2). Penyakit Air Kencing Maple
Penyakit air kencing maple adalah
penyakit yang disebabkan akumulasi abnormal senyawa intermedier karena rusaknya
jalur katabolisme asam amino tertentu
3). Homocystinuria
Anak dengan homosistinuria tidak dapat
melakukan metabolisme asam amino homocysteine, dimanan dengan adanyaproduk
sampingan yang beracun, membangun penyebab beberapa gejala. Gejala mungkin
ringan atau hebat, bergantung pada cacat enzim tertentu.
4). Tyrosinemia
Tyrosinemia, suatu kelainan yang
menyebabkan persoalan serius dengan metabolisme hati. Anak dengan tyrosinemia
tidak dapat secara komplit memetabolisme asam amino tyrosine. Hasil sampingan
asam amino ini bertambah, menyebabkan berbagai gejala. Pada beberapa negara
bagian, kekacauan diketahui dengan skrining tes pada bayi baru lahir.
2.2 Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Melalui
Penerapan Aspek Biokimia
Gangguan – gangguan yang telah dijelaskan di atas dapat dicegah
atau diobati dengan cara:
a.
Kelainan Metabolisme Karbohidrat
1). Glikogenosis
Penderita glikogenosis dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan
karbohidrat, sebiknya beberapa kali dalam sehari dengan porsi kecil tapi sering
(PKTS). Pada anak yang masih kecil dengan glikogenosis dapat diberikan tepung
jagung yang tidak dimasak selama 6-4 jam sehari , atau larutan kh yang
diberikan secara NGT melalui selang yang mengarah kelambungnya.
2). Intoleransi Fruktosa Herediter
Pencegahan dan pengobatan untuk penyakit ini dapat dilakukan
dengan menghindari fruktosa (biasanya ditemukan dalam buah-buahan yang manis),
sukrosa dan sorbitol (pengganti gula) dalam makanan sehari-hari. Serangan
hipoglikemia diatasi dengan pemberian tablet glukosa, yang harus selalu dibawa
oleh setiap penderita intoleransi fruktosa herediter.
3). Diabetes mellitus
Pencegahan terhadap penyakit
diabetes melitus ini dapat dilakukan dengan cara mendapatkan banyak serat dalam
makanan, makanlah kacang-kacangan dan biji-bijian, perbanyak minum produk susu
berlemak, kurangi lemak hewani, kurangi konsumsi gula dan lainnya. Penderita
diabetes melitus dapat diobati dengan cara menjalani
pengobatan therapi insulin (Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang
berkesinambungan dan pengontrolan
nilai kadar gula dalam darah dengan mengurangi berat badan, diet, dan
berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian
obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan
bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.
4). Galaktosemia
Penderita galaktosemia dilarang mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung
galaktosa, seperti susu yang kaya akan galaktosa dan dilarang mengkonsumsi galaktosa dari karbohidrat seumur hidupnya. Seorang
wanita yang diketahui membawa gen untuk penyakit ini sebaiknya tidak
mengkonsumsi galaktosa selama kehamilan.
Seorang wanita hamil yang menderita galaktosemia juga harus menghindari galaktosa. Jika kadar galaktosanya tinggi, galaktosa dapat melewati plasenta dan sampai ke janin, menyebabkan katarak.
Seorang wanita hamil yang menderita galaktosemia juga harus menghindari galaktosa. Jika kadar galaktosanya tinggi, galaktosa dapat melewati plasenta dan sampai ke janin, menyebabkan katarak.
5). Fruktosuria
Pada
penderita Fruktosuria ini tidak perlu dilakukan pengobatan secara khusus.
6). Pentosuria
Seperti
halnya penderita Fruktosuria, penderita Pentosuria juga tidak memerlukan
pengobatan secara khusus.
7). Mucopolysaccaradosis
Penderita Mucopolysaccaradosis memerlukan terapi penggantian enzim telah terbukti berguna dalam
mengurangi non-neurologis gejala dan rasa sakit. Transplantasi
sumsum tulang (BMT) dan transplantasi darah tali pusar (UCBT) dapat digunakan
sebagai pengobatan untuk MPS.
8). Intoleransi Pada
Laktosa
Penanganannya
adalah menghindari makanan yang mengandung laktosa.
9). Kekurangan
Isomaltase-Sukrosa
Penanganannya
dilakukan dengan menghindari sukrosa.
b. Kelainan Metabolisme Lemak
1). Penyakit Gaucher
Penyakit ini dapat diobati dengan terapi
sulih enzim. Biayanya sangat tinggi,
dimana enzim diberikan secara intravena, biasanya 2 kali/minggu. Terapi ini sangat efektif pada penderita yang
tidak memiliki komplikasi sistem saraf. Untuk
mengatasi anemia bisa dilakukan transfusi darah. Pengangkatan limpa melalui
pembedahan dilakukan untuk:
- mengobati anemia
- mengobati jumlah sel darah putih yang rendah
- mengobati jumlah trombosit yang rendah
-
mengurangi rasa tidak nyaman akibat limpa
yang membesar.
2). Penyakit Tay-Sachs
Tidak ada pengobatan khusus untuk
penyakit ini. Tetapi penyakit ini bisa dicegah dengan melakukan pemeriksaan
terhadap pasangan suami istri yang orang Yahudi Ashkenazi atau masyarakat
Perancis Kanada atau Cajun yang dilahirkan atau mempunyai riwayat penyakit ini
dalam keluarganya karena kebanyakan orang Yahudi Ashkenazi atau masyarakat
Perancis Kanada atau Cajun yang paling banyak ditemukan menderita penyakit ini.
Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit ini.
3). Penyakit Niemann-Pick
Penyakit
Niemann-Pick tidak dapat diobati, dan anak-anak yang menderita penyakit ini
cenderung meninggal karena infeksi atau kelainan fungsi sistem saraf pusat yang
progresif.
4). Penyakit Fabry
Penyakit Fabry
tidak dapat disembuhkan atau bahkan diobati. secara langsung, tetapi peneliti
menginvestigasikan sebuah pengobatan dimana kekurangan enzim
digantikan dengan transfusi. Pengobatan terdiri dari penggunaan analgesik untuk
menghilangkan rasa sakit adan demam.
5). Gangguan
Oksidasi Lemak
Beberapa negara menskrining bayi yang
baru lahir untuk kekurangan MCAD dengan tes darah. Pengobatan darurat adalah
dengan infus glukosa. Untuk pengobatan jangka panjang, anak harus seringkali
makan, jangan pernah melewatkan makan dan mengkonsumsi makan tinggi karbohidrat
dan rendah lemak. Tambahan asam amino comitine kemungkinan sangat membantu.
Hasil jangka panjang biasanya baik.
6).
Obesitas
Obesitas dapat dicegah dengan cara
mengatur pola makan, berolahraga rutin dan hindari alkohol. Langkah awal dalam
mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh penderita dan risiko
kesehatannya dengan cara menghitung BMI.
Selanjutnya, jenis dan beratnya latihan, serta jumlah pembatasan kalori pada
setiap penderita berbeda-beda dan obat yang diberikan disesuaikan dengan
keadaan penderita dan yang terakhir adalah memilih program penurunan berat
badan yang aman dan berhasil.
c.
Kelainan Metabolisme Asam Amino
1). Fenilketonuria
Pengobatan Fenilketonuria adalah diet
ketat dengan sangat terbatas asupan fenilalanin, yang kebanyakan ditemukan
dalam makanan yang kaya protein. Jumlah yang aman fenilalanin berbeda untuk
setiap orang. Dokter akan menentukan jumlah yang aman melalui diet teratur
meninjau catatan, grafik pertumbuhan dan kadar fenilalanin. Tes darah sering
dapat membantu memantau jumalh fenilalanin.
2). Penyakit Air Kencing Maple
Bayi dengan penyakit hebat diobati dengan
dialisis. Beberapa anak dengan penyakit ringan dapat diberikan injeksi vitamin
B1 (thiamin). Sesudah penyakit dapat dikontrol, anak selalu harus memakan
makanan buatan yang rendah asam amino khusus yang dipengaruhi olehi enzim yang
hilang.
3). Homocystinuria
Pada sedikit negara bagian, anak
diskrining untuk homocystinuria pada wktu lahir dengan pemeriksaan darah.
Diagnosa diperkuat oleh pemeriksaan mengukur fungsi enzim di sel hati atau
kulit.
Beberapa anak dengan homocystinuria membaik sewaktu diberikan vitamin B6 (pyridoxine) atau vitamin B12 (cobalamin).
Beberapa anak dengan homocystinuria membaik sewaktu diberikan vitamin B6 (pyridoxine) atau vitamin B12 (cobalamin).
4). Tyrosinemia
Untuk penderita Tyrosinemia pada bayi
yang baru lahir dapat diberikan vitamin C. Selain itu pengobatan dapat juga
dilakukan dengan cara pengaturan diet dan transplantasi hati.
2.3 Contoh
Produk Penerapan Biokimia
Pada dasarnya penerapan
biokimia banyak dipergunakan sehari dan dalam berbagai bidang, mulai dari genetika
hingga biologi molekular
dan dari pertanian hingga kedokteran.
Adapun contoh-contoh produk penerapan biokimia, yaitu:
1. Susu beruang
Susu beruang merupakan contoh produk
penerapan biokimia. Susu beruang menagndung kalori lengkap, mengandung banyak
protein, vitamin dan lemak sehingga baik untuk pertumbuhan dan menjaga
kesehatan. Susu berunag sebenarnya bukan diperah dari susu beruang, melainkan
susu sapi yang disterilkan. Susu beruang dapat menyembuhkan alergi kulit.
Selain itu, susu beruang juga dapat menyembuhkan plek pada paru dan dapat juga
mengatasi pusing karena anemia. Susu beruang terkadang menjadi alternatif yang
dapat dikonsumsi oleh orang dewasa atau anak-anak yang telah bertambah usia
dismaping air susu ibu yang hanya dapat dikonsumsi oleh bayi.
2. Kecap
Kecap merupakan makanan fermentasi dengan bahan baku kedelai.
Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan kecap adalah Aspergillus wentii.
3. Keju
Mikroorganisme yang digunakan untuk membuat keju adalah
kelompok bakteri asam laktat yang berfungsi memfermentasi laktosa dalam susu
menjadi asam laktat. Bakteri asam laktat yang biasa digunakan adalah Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus
lactis, dan Streptococcus. Proses pembuatan keju diawali dengan memanaskan
susu sampai suhunya mencapai 90oC, kemudian didinginkan sampai
suhunya menjadi 30oC. Selanjutnya keju diinokulasi dengan bakteri
asam laktat. Aktivitas bakteri asam laktat mengakibatkan turunnya pH dan susu
yang terpisah menjadi dadih padat dan cairan whey. Proses pemisahan
susu menjadi dadih padat dan cairan whey disebut pendadihan. Kemudian enzim
renin dari lambung sapi muda (sekarang diganti dengan enzim buatan yaitu
kimosin) ditambahkan untuk menggumpalkan dadih. Dadih yang terbentuk dipanaskan 32o – 42oC
sambil ditambah garam. Dadih kemudian ditekan untuk membuang air dan disimpan supaya
matang. Penyimpanan bertujuan juga supaya mikroorganisme dan enzim bekerja yang
menghasilkan cita rasa keju. Makin lama disimpan, makin tinggi derajat
keasamannya dan makin tajam cita rasanya.
4. Yoghurt.
Pembuatan yoghurt
diawali dengan pasteurisasi susu, kemudian sebagian besar lemak dibuang.
Mikroorganisme yang digunakan adalah bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus camemberti. Kedua
bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang sama, kemudian
disimpan pada suhu 95oC selama 5 jam. Penyimpanan ini menyebabkan terjadinya
aktivitas bakteri sehingga mengakibatkan turunnya pH menjadi 4,0. Kemudian susu
didinginkan dan yoghurt siap untuk dikonsumsi. Apabila diinginkan yoghurt
dengan rasa buah-buahan maka dapat ditambahkan cita rasa buah.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1.
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses kimia
dalam organisme hidup
2.
Metabolisme
berasal dari kata metabole (Yunani)
yang berarti berubah. Metabolisme
adalah suatu proses dalam tubuh manusia untuk menjaga keseimbangan antara
energi (kalori) dengan komponen-komponen pembentuknya.
3.
Gangguan – gangguan pada
metabolisme :
a. Kelainan
metabolisme karbohidrat : glikogenosis, Intoleransi Fruktosa Herediter, Diabetes
Melitus, Galaktosemia,
Fruktosuria, dan Pentosuria
b. Kelainan
metabolisme lemak : Penyakit Gaucher, Penyakit Tay – Sachs, Penyakit Niemann –
Pick, Penyakit Fabry, Gangguan oksidasi lemak, dan Obesitas
c. Kelainan
metabolisme asam amino: Fenilketonuria, Penyakit air kencing Maple,
Homocystinuria, dan Tyrosinemia.
4.
Dari penyakit – penyakit yang sudah
dipaparkan di atas yang merupakan
akibat dari kelainan metabolisme, ditemukan berbagai pencegahan dan
pengobatan yang melalui penerapan aspek Biokimia, salah satu contohnya adalah
pada penyakit Gaucher, pengobatan ini dilakukan dengan terapi sulih enzim.
Biayanya sangat tinggi, dimana enzim diberikan secara intravena, biasanya 2
kali/minggu. Terapi ini sangat efektif
pada penderita yang tidak memiliki komplikasi sistem saraf. Akan tetapi ada juga yang tidak bisa
disembuhkan, contohnya seperti Penyakit Niemann – Pick.
5.
Pada dasarnya penerapan biokimia banyak
dipergunakan sehari dan dalam berbagai bidang, mulai dari genetika hingga
biologi molekular dan dari pertanian hingga kedokteran. Adapun contoh-contoh
produk penerapan biokimia, yaitu : Susu
beruang, Kecap, Keju, dan Yoghurt.
3.2
Saran
Dengan
adanya biokimia, setidaknya kita
menerapkan dalam kehidupan sehari – hari dengan salah satunya adalah menjaga
pola hidup yang sehat. Agar dampak terburuk, dapat kita cegah
DAFTAR
PUSTAKA
http://ahligiza.blogspot.com/2010/04/kelainan-bawaan-metabolisme-karbohidrat.html
http://www.anneahira.com/susu-beruang.htm
http://kamusq.blogspot.com/2012/05/proses-metabolisme-organisme-pengertian.html