Minggu, 23 Maret 2014

Bentuk-Bentuk Sel pada Tumbuhan



PRAKTIKUM I
Topik               : Bentuk-Bentuk Sel Tumbuhan
Tujuan             :  Untuk mengamati berbagai bentuk sel tumbuhan
Hari/Tangaal    : Senin/ 17 Februari 2014
Tempat            : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin

  I.   ALAT DAN BAHAN
A.    Alat     : 1. Mikroskop             5. Gelas kimia
  2. Kaca benda           6. Pipet tetes
            3. Kaca penutup          7. Tissue
  4. Silet/cutter
B.  Bahan : 1. Empulur Manihot utilissima
  2. Rambut buah Ceiba pentandra
  3. Rambut biji Gossypium sp.
  4. Aquadest

    II.   CARA KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Membuat irisan setipis mungkin empulur Manihot utilissima secara melintang, meletakkan irisan di atas kaca benda, memberikan setetes aquadest, lalu menutup dengan kaca penutup.
3.      Meletakkan masing-masing rambut buah Ceiba pentandra dan rambut biji Gossypium sp di atas kaca benda, memberi setetes aquadest, lalu menutup dengan kaca penutup.
4.      Mengamati masing-masing preparat di bawah mikroskop.
5.      Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.


 III.   TEORI DASAR
Ilmu yang mepelajari tentang sel disebut sitologi. Semua organisme yang hidup terdiri atas sel, dapat berupa organisme bersel tunggal atau bersel banyak. Setiap sel merupakan unit fungsional dan struktural dari bentuk hidup.
Pada organisme bersel banyak tidak semata-mata merupakan kumpulan sel, tetapi saling berhubungan dan berkoordinasi secra harmonis. Sel-sel sangat bervariasi dalam hal ukurannya, bentuknya, strukturnya dan fungsinya. Ada yang berukuran micron, mm, bahkan ada yang berukuran cm (serat dalam tumbuhan tertentu). Beberapa sel ada yang relatif sederhana organisasi bagian dalamnya tetapi ada pula yang kompleks. Beberpa sel ada yang mempunyai fungsi bermacam-macam tetapi ada juga yang terspesialisasi aktivitasnya. Robert Hooke adalah orang pertama melihat adanya ruang-ruang sel yang di batasi dinding sel pada sayatan jaringan gabus yang ia di sebut sebagai sel.
Kemudian ia melihat cairan yang terdapat di dalam sel, isi sel tersebut selanjutnya diinterprestasikan sebagai materi hidup yang disebut protoplasma.
Sel tumbuhan mempunyai bentuk, ukuran dan struktur yang bervariasi. Struktur sel adalah rumit. Walaupun demikian semua mempunyai persamaan dalam beberapa segi dasar. Tumbuhan dan hewan merupakan organisme, yang tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Sel tumbuhan dan sel hewan merupakan variasi dari satu tipe unit dasar atau satuan struktur, dan ini menjadi dasar dari Teori Sel yang dikemukakan oleh Scahwan dan Schleiden pada tahun 1838. Berdasarkan konsep teori sel bahwa sel merupakan kesatuan struktur dan fungsi organisme hidup maka berarti bahwa sel itu mempunyai kesamaan dalam hal pola susunan metabolisme dan makro mulekul. Perbedaan pokok antara sel tumbuhan dan sel hewan adalah bahwa sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang nyata, sedang pada sel hewan yang di sebut dinding sel adalah membran plasma. Selain perbedaan tersebut, pada sel tumbuhan dijumpai adanya plastida serta vakoula yang dapat membesar, sedang pada sel hewan tidak demikian.

 IV.   HASIL PENGAMATAN
1.    Empulur Batang Ubi Kayu (Manihot utilissima)
Menurut pengamatan
Keterangan:
1.      Rongga dalam antar sel
2.      Dinding sel
3.      Rongga udara

 









Perbesaran: 4 X 10

Keterangan:
1.      Rongga dalam antar sel
2.      Dinding sel
3.      Rongga udara
Menurut literatur
2
2
1
 











Sumber: (Woelaningsih, 1990 : 3)






2.  Kapuk (Ceiba pentandra)
Menurut pengamantan
Keterangan:
1.      Dinding sel
2.      Ruang sel
3.      Rongga dalam

 









Perbesaran: (4 X 10)

Menurut literatur
Keterangan:
1.      Dinding sel
2.      Ruang sel
3.      Rongga dalam
1
2
3
 










Sumber: (Woelaningsih, 1990 : 3)

3.    Kapas (Gossypium sp)
Keterangan:
1.      Dinding sel
2.      Plasma (torsi)
3.      Rongga udara
 










Perbesaran: (4 X 10)
Menurut literatur
Keterangan:
1.      Dinding sel
2.      Torsi
3.      Rongga udara

1
2
3
 










Sumber: (Woelaningsih, 1990 : 3)

V.   ANALISIS DATA
1.      Empulur Ubi kayu (Manihot utilissima)
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub Classis      : Rosidae
Ordo                : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus              : Manihot
Species            : Manihot utilissima Burns. F
Sumber: ( Cronquist .1981 )                  
Berdasarkan hasil pengamatan irisan empulur Manihot utilissima terdapat sel-sel yang berbentuk heksagonal, tersusun rapat antara sel yang satu dengan sel yang lain, walaupun sel-sel ini tersusun rapat tetapi masih dapat terlihat adanya ruang antar sel-sel. Sel pada empulur  ini disebut sel gabus yang sudah mati karena didalamnya tidak terdapat inti sel dan sitoplasma sel sebagai pengatur kehidupan sel tersebut. Tidak adanya inti sel dan sitoplasma membuat sel tampak kosong sehingga yang terlihat seperti hanya dinding selnya saja. Bagian kosong dari sel ini disebut ruang sel.
2.      Rambut buah Ceiba pentandra
Klasifikasi
Kingdom       : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis           : Magnoliopsida
Sub classis     : Dilleniidae
Ordo             : Malvales
Familia          : Bombacaceae
Genus            : Ceiba
Species          : Ceiba pentandra
Sumber :( Cronquist .1981 )
Pada hasil pengamatan sel pada rambut buah Ceiba pentandra adalah sel mati karena tidak mempunyai inti sel maupun sitoplasma yang merupakan ciri sel hidup (tidak adanya protoplas). Sel kapuk sangat ringan karena berisi rongga udara, hal ini terlihat pada badan sel kapuk terdapat rongga udara. Disamping itu ringannya kapuk terlihat pada saat di air, di mana kapuk akan mengapung. Bagian dari sel kapuk yang terlihat selain rongga udara, adalah dinding sel dan ruangan kosong didalamnya yang disebut ruang sel. Sel kapuk yang diamati ini berbentuk benang memanjang.
3.    Rambut biji Gossypium sp
Klasifikasi
Kingdom        :Plantae
Divisio            : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub classis      : Dilleniidae
Ordo               : Malvales
Familia            : Malvaceae
Genus             : Gossypium
Species            : Gossypium sp
Sumber: ( Cronquist .1981 )
Pada hasil pengamatan sel rambut biji kapas (Gossypium sp) ini terdapat bagian dinding sel yang memberi bentuk pada sel kapas berupa bentuk benang terpilin yang memanjang. Pada sel rambut biji kapas ini selain dinding sel hanya terdapat ruang sel yang tampak kosong tanpa adanya organel lain. Dan ini menunjukkan bahwa sel rambut biji kapas merupakan sel mati karena tidak adanya organel lain (seperti nukleus dan sitoplasma) maka tidak ada aktivitas di dalam sel.
Bentuk sel yang berupa benang terpilin dan adanya torsi memungkinkan rambut biji kapas dapat dibuat menjadi kain. Karena dengan adanya torsi maka jalinan rambut biji kapas dapat lebih kuat.
 VI.  KESIMPULAN
1.      Ilmu yang mempelajari tentang sel disebut sitologi.
2.      Sel merupakan unit fungsional dan struktural dari bentuk hidup.
3.      Empulur Ubi Kayu (Manihot utilissima), Rambut buah  Kapuk (Ceiba petandra) dan Rambut biji Kapas (Gossypium sp.) tidak memiliki sitoplasma maka termasuk sel mati sehingga tidak mampu melakukan aktivitas hidup.
4.      Kapuk (Ceiba petandra) memiliki gelembung udara yang bisa menyebabkan sel menjadi ringan.
5.      Rambut biji Kapas (Gossypium sp.) memiliki torsi yaitu serat-serat dari sel kapas yang dapat memperkuat serat sel tersebut.










VII.     DAFTAR PUSTAKA
Muchyar dan Sri Amintarti. 2014. Penuntun Praktikum Anatomi Tumbuhan FKIP UNLAM: Banjarmasin
Fahn, A. 1995. Anatomi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta.
Soerodikoesoemo, W. dan Sri W.S. 1991. Anatomi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta
Sriwoelaningsih. 1984. Botani Dasar Sitologi. UGM Press. Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar